Minggu, 27 November 2011

Senyum Itu Sedekah: PKM-M

Senyum Itu Sedekah: PKM-M: Nama Kelompok PKMM Pedamping : Erlina,M.Pd Ketua : Deno Hariyadi Anggota : Hidayatullah...

Saatnya Briket Kulit Durian Gantikan Minyak


BRIKET KULIT DURIAN SEBAGAI ALTERNATIF GANTIKAN MINYAK

Di buat oleh:
Deno hariyadi
F02110007



UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2010


A.PENDAHULUAN
 1.Latar Belakang .
       Habis manis sepah dibuang,itulah yang terjadi pada kulit durian,betapa enaknya buahnya,manis dll,membuat orang yang mengkonsumsinya pasti ketagihan,tetapi apa yang kita lihat setelah kita mengkonsumsinya yaitu kulit durian yang mengotori tempat sampah, salah satu caranya adalah membuat briket dari kulit durian. Nah upaya ini bisa juga dilakukan selain untuk mengurangi polusi yang ditimbulkan berupa sampah yang hanya bertumpuk ditempat sampah dan TPA juga usaha ini dapat menghasilkan nilai ekonomis yang lumayan, paling tidak dapat menambah pengalaman dan pengetahuan kita dalam mengolah sampah kulit durian ini untuk dijadikan Briket. Briket kulit durian sebenarnya tak jauh berbeda dari briket arang tempurung kelapa dan
    briket arang kayu. Ketiganya sama-sama tidak berasap, sehingga relatif tidak menimbulkan polutan (zat pencemar) udara.Selain itu, ketiga jenis briket ini juga gampang digunakan. Inilah yang membedakannya dari briket batubara, yang penggunaannya kurang praktis dan pembakarannya menimbulkan polutan yang membahayakan kesehatan manusia.
     Namun,briket kulit durian memiliki beberapa keunggulan
ketimbang briket arang kayu dan arang batok kelapa, apalagi dibandingkan briket batubara. Selain bisa ikut memecahkan masalah penanganan limbah kulit durian, ketersediaan limbah kulit durian juga mudah didapat, sehingga cocok digunakan untuk industri makanan, baik berskala rumah tangga maupun besar. Karena beberapa keunggulan itulah, briket kulit durian memiliki potensi pasar terbuka luas, baik pasaran lokal, domestik, dam ekspor.
     Penggunaan bahan bakar berbentuk briket memang lebih efektif dan efisien. Sebab bentuk dan ukurannya dapat disesuaikan dengan keperluan. Pembuatan briket kulit durian ini memberikan banyak keuntungan dibandingkan dengan pembuatan briket dengan bahan baku batubara atau kayu. Kemudian,kita ketahui bahwa harga minyak saat ini akan terus meningkat dikarenakan sumber daya alam minyak mentah terus menurun,maka inilah sebabnya saya ingin membuat briket dari kulit durian.Untuk meyakinkan bahwa harga minyak terus melambung,saya mengambil data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia sebagai berikut :
   "Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian, Republik Indonesia Jalan Lapangan Banteng Timur Nomor 2-4 Jakarta 10710 Telp. 3521835 Sejak setahun terakhir harga minyak mentah dunia terus melambung.Kalau pada tahun lalu harga minyak berkisar pada angka USD 80/barrel, pada saat ini kisaran harganya berada pada tingkat di atas USD 130/barrel.Hal ini menggelembungkan angka subsidi BBM ketingkat yang tidak mungkin lagi dipertahankan.Jika harga minyak mencapai rata-rata USD 120/barel sepanjang tahun 2008 maka subsidi BBM mencapai lebih dari Rp 200 triliun. Padahal menurut UU No 16/2008 tentang APBN(P) 2008 yang disetujui DPR, ditetapkan batas maksimal anggaran subsidi BBM hanya sebesar Rp 135,1 triliun.Dengan semakin besarnya subsidi BBM, kemampuan pemerintah untuk membiayai berbagai program yang berorientasi pada perbaikan kesejahteraan masyarakat miskin seperti pendidikan, kesehatan, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), Kredit Usaha Rakyat (KUR) danpenyediaan infrastruktur menjadi terancam dikurangi.Sementara itu subsidi BBM sesungguhnya salah sasaran. 40 persen kelompok pendapatan rumah tangga terkaya justru menikmati 70 persen subsidi tersebut, sedangkan 40 persen
kelompok pendapatan terendah hanya menikmati sekitar 15 persen. (http://www.esdm.go.id, 2010)"

2. Tujuan
- Dapat memahami cara pembuatan Briket kulit durian
- Mengetahui manfaat dari Kulit durian
- Dapat mengurangi ketergantungan Minyak
3. Manfaat
            Kita dapat memanfaatkan sumber daya alam NonKonvensional untuk mengurangi dampak dari sumber alam yang konvensional.Selain itu dengan  briket dari kulit manfaat sebagai peganti batubara, dapat kita ketahui dampak dari batubara selain tidak dapat diperbaharuhi batubara juga dapat mengganggu lingkungan sekitar karena dapat menyebabkan polutan dan asap. Dengan adanya sumber energi alternatif inilah kita dapat mengurangi polutan dan relatif murah apabila kita menggunakan briket kulit durian. Adapun data yang kami dapatkan manfaat penghematan biaya melalui briket durian adalah :
Penghematan Biaya melalui Briket Durian
Pengguna
Minyak Tanah
Briket Durian
Penghematan
Rumah tangga (3 liter/hari)
Rp9.000,-
Rp4.500,-
Rp4.500,-
Warung makan (10 liter/hari)
Rp30.000,-
Rp15.000,-
Rp15.000,-
Industri kecil (25 liter/hari)
Rp75.000,-
Rp37.500,-
Rp37.500,-
Industri menengah (1.000 liter/hari)
Rp3.000.000,-
Rp1.500.000,-
Rp1.500.000,-

B.GAGASAN

1. Kondisi Kekinian
    Buah Durian di Kalimantan Barat mencatat perkembangan yang meyakinkan. Dari tahun 2001-2005 berkembang sebesar 17,43 Tahun % per tahun. Tahun 2000 mencapai 19,662 ton, sedangkan 2005 mencapai42,455 ton, tahun 2006 diprediksikan akan mencapai 44,932 ton. Durian merupakan tanaman lama, dan pengolahan industrinya telah berkembang dengan baik. Kalbar menyumbang 67,57 % dari total produksi Kalimantan. Sentra produksi durian berada di Ketapang, kabupaten Pontianak, Kabupaten sanggau, dan Sintang.(Pontianak,Kompas)
   Hasil penelitian menunjukan, penggunaan 1 kg briket kulit durian dengan harga Rp 1.500/kg mampu meghasilkan kalori 5.010 Kkal. Sementara penggunaan 1 liter minyak tanah ( harga 3500/liter ) hanya mampu menghasilkan 4.400 Kkal.jadi penggunaan briket dari durian jauh lebih murah sekitar 409 ketimbang menggunakan minyak tanah. Sayang nya di Kalimantan barat hanya di buang ke tong sampah tanpa menghasilkan nilai tambah.

Dari data-data tersebut di atas, peluang pasar dari briket cukup menjanjikan, khususnya jika dilihat dari beberapa aspek:
1. Harga BBM yang tinggi dan pengurangan subsidi BBM.
2.Pengurangan suplay BBM khususnya minyak tanah
3. Kayu bakar sebagai penganti minyak tanah mempunyai beberapa kelemahan, Susah dalam penyalaan dan menghabiskan produk hutan sebagai paru-paru dunia.


2.Solusi terdahulu
    Menghadapi kondisi sekarang yang membutuhkan bahan peganti BBM yang diperlukan adalah sikap kritis kritis dan kreatif dari kita semua untuk menghadapi kondisi krisis sat ini dalam segala aspek khususnya BBM.Kita ketahui durian yang ada di Kalimantan sendiri produksi nya terus meningkat harus lah kita memanfaatkannya dengan baik.
    Memang harga durian itu sendiri tidak menentu tergantung musiman ,tetapi walaupun harganya yang tidak menentu kita masih bisa membelinya,malahan ada yang suka membeli dengan jumlah banyak.Lalu dengan inilah kita memanfaatkan limbah dari kulit durian ini untuk membuat briket untuk mengurangi minyak yang tidak dapat diperbaharui.
     Terdapat solusi yang pernah di tawarkan oleh para masyarakat saat meningkatnya harga BBM yakni pembuatan dan pmanfaatan minyak nabati dari daun jarak kemudian air kelapa dipleh jadi minyak. Untuk mengatasi solusi limbah kulit durian yang selalu dibuang ke tempat sampah dan menimbulkan bau pastinya maka di buatlah briket dari kulit durian ini.
3.Perbaikan kondisi kekinian
    Produk yang dihasilkan berupa pembuatan  briket limbah kulit durian dikatakan solusi cerdas karena mempunyai banyak keuntungan dibandingkan dengan penggunaan bahan briket yang lain.Apalagi di Kalimantan Barat khususnya banyak nya durian durian walaupun dalam periode musiman,tetapi menurut saya tidak begitu masalah karena pada saat musim durian jumlah buah durian sangat banyak sekali. Inilah solusi yang cocok untuk mengatasi permasalahan yang ada agar tercipta kebersihan di lingkungan dan pemanfaatan secara maksimal bahan baku yang ada.

    Dalam hal biaya dapat diperkirakan pembuatan briket ini tidak memakan begitu banyak biaya karena kita dapat begitu mudah mendapatkan di tempat-tempat pembuangan sampah atau kita membeli kepada mereka yang menggunakan durian untuk membuat usaha-usaha dodol dll misalnya,lalu kita bisa beli kulit durian yang tidak lagi digunakan dan dibuang dengan harga yang murah pastinya.
  


4.Partisipasi
    Untuk pengembangan gagasan ini diperlukan partisipasi dan dukungan semua pihak pemerintah,masyarakat,pembimbing,keluarga dll yang akan menggunakan hasil produksi briket kulit durian ini. Selain itu juga diperlukan media cetak/elektronik, seperti majalah, koran, buku, pamflet dan lain-lain.
5. Langkah Strategis
 Adapun cara membuat briket dengan bahan dasar kulit durian adalah sebagai berikut :
a. Peralatan
Pisau / pemotong untuk mencacah/mencincang kulit durian
Drum bekas untuk tempat pembakaran
Saringan atau ayakan
Pengaduk
Tumbukan
Cetakan
Baskom untuk pengacian
Seng untuk penjemuran
b. Bahan
Kulit durian
Ranting atau jerami
Tepung kanji serta Air

c. Langkah Kerja
Kulit durian sebelumnya dipotong potong atau dicacah-cacah hingga agak kecil ukurannya dengan tujuan agar pembakaran nanti lebih cepat.
Apabila sudah dicacah atau dicincang lalu dijemur dipanas matahari dengan alas seng agar proses pengeringan lebih cepat
Selanjutnya siapkan drum tadi cari tempat yang sedikit lapang, masukkan ranting atau jerami terlebih dahulu disusul dengan kulit durian yang telah dijemur tadi lalu disusul lagi dengan jerami atau ranting tetapi tumpukannya jangan terlalu tebal, bakar tumpukan jerami dan durian tersebut, tutup dengan penutup denga sedikit lubang diujungnya agar pembakaran merata dan ketika sudah tidak ada asap yang keluar dari lubang tutup tersebut buka lalu diaduk aduk dan pastikan telah menjadi arang, proses pembakarannya jangan terlalu lama.
Angkat dan pisahkan hasil pembakaran tadi, saring dan pisahkan yang telah menjadi arang, kemudian ditumbuk agar menjadi halus dan diayak atau disaring untuk mendapatkan bubuk arang yang merata besarnya.
Langkah selanjutnya adalah masukkan kedalam baskom, ambil sedikit tepung kanji (jangan terlalu banyak cukup 15% saja) tepung ini difungsikan sebagai perekat,  lalu aduk-aduk hingga merata, nah baru setelah itu masukkan air sedikit demi sedikit sambil tetap diaduk (air yang dikasih cukup 10% saja) aduk hingga adonan benar-benar merata.
Ambil cetakan atau jika tidak ada cetakan bisa gunakan tangan untuk mencetaknya, caranya untuk yang cetakan tinggal masukkan saja adonan tadi agak sedikit dipadatkan dalam cetakkannya, nah untuk yang memakai tangan cukup dengan cara mengepal-ngepalnya sesuai dengan bentuk yang diinginkan (bulat, lonjong,petak,dll)
Adonan yang sudah dicetak dijemur diterik matahari dengan alas seng, dijemur selama 1/2 hari tergantung dengan cuaca yang mendukung, yang jelas hingga benar-benar kering.
Setelah kering langkah yang terakhir adalah angkat dan disimpan didalam tempat yang tidak lembab.

KESIMPULAN

Berdasarkan dari paparan tadi, dapat kita simpulkan bahwa :
1. Proses pengolahan limbah kulit durian ini dapat kita lakukan dengan mudah serta menjanjikan karena kita dapat memanfaatkan limbah kulit durian tersebut yakni dengan cara pemanfaatan limbah kulit durian gantikan minyak.
2. Teknik implementasi yang dapat dilakukan,adalah adanya tindak lanjut untuk mensosialisasikan tentang penggunaan limbah kulit durian sebagai briket, mengadakan pelatihan khusus kepada masyarakat,serta pemerintah diberikan masukan dalam pengembangan ini.Agar masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya alam ini dengan baik serta adanya kerjasama antara kita semua agar kita dapat mengatasi krisis ini dan memanfaatkan limbah sebagai alternatif ini supaya permasalahan primer ini dapat teratasi.

3. Prediksi hasil yang diperoleh,kulit buah durian akan lebih banyak membawa dampak positif karena dapat mengurangi pemakaian minyak. Kemudian kalau kita menggunakan limbah tersebut,mengurangi pengeluaran uang saku kita apabila kita selalu membeli minyak secara terus menerus.
Dampak dari gagasan ini sangat menguntungkan karena kulit durian yang dijadikan briket ini tidak ada asap, tidak menimbulkan polutan serta pada saat kita menggunakan briket kulit durian ini dapat menimbulkan bau wangi dan saya juga yakin bahwa akan adanya kerjaama dari kita semua karena inilah satu-satunya cara kita untuk mengurangi ketergantungan Bahan Bakar Minyak yang semakin hari semakin menipis.
DAFTAR PUSTAKA

                                        

(http://www.esdm.go.id,28 januari 2010)"







Sabtu, 26 November 2011

PKM-M

  Nama Kelompok PKMM
Pedamping    : Erlina,M.Pd
Ketua            : Deno Hariyadi
Anggota        : Hidayatullah
                       Sarah Eva
                       Nuzlia
                       Fitri




A.                JUDUL PENELITIAN

Pengolahan Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) sebagai Bahan Pewarna Alami dengan Metode Tradisional

B.                 LATAR BELAKANG

MANGGIS (Garcinia mangostana L.) pada umumnya dikenal sebagai tanaman budidaya.Asal-usul manggis diduga berasal dari Asia Tenggara, mungkin dari Indonesia (Pulau Kalimantan). Tanaman manggis menyebar ke timur sampai ke Papua Nugini dan Kepulauan Mindanau (Filipina), dan ke utara melalui Semenanjung Malaysia menyebar terus ke Thailand bagian selatan, Myanmar, Vietnam, dan Kamboja. Tanaman manggis telah dikenal oleh para peneliti dari Barat sejak awal tahun 1631. Menurut Cox (1976), genus Garcinia merupakan genus yang terbesar (lebih dari 400 spesies), 40 spesies dapat dimakan dan banyak dijumpai di Pulau Kalimantan.
Manggis (Garcinia mangostana L.)  merupakan salah satu tanaman buah tropika yang pertumbuhannya paling lambat, tetapi umurnya juga paling panjang. Tanaman yang berasal dari biji umumnya membutuhkan 10 – 15 tahun untuk mulai berbuah. Tingginya mencapai 10 – 25 meter dengan ukuran kanopi sedang serta tajuk yang rindang berbentuk piramida. Diameter batang 25 – 35 cm dan kulit batang kayu biasanya berwarna cokelat gelap atau hampir hitam, kasar dan cenderung mengkelupas. Getah manggis berwarna kuning (getah kuning) atau resin ada pada semua jaringan utama tanaman.
Sekarang sudah  banyak pemanfaatan manggis mulai dari buah,batang, daun,getah dan kulit tetapi kebanyakan orang lebih fokus terhadap isi buah tanpa memaanfaatkan kulitnya. Kebanyakan kulit manggis yang tebal tersebut dibuang begitu saja dan tanpa disadari bahwa pada kulit manggis tersebut mengandung berbagai khasiat yang perlu kita olah kembali. Hal inilah yang membuat kami penulis untuk meneliti secara lebih mendalam mengenai pengolahan kulit manggis khususnya sebagai bahan pewarna sirup dengan menggunakan metode tradisioanal. Penulis ingin  memanfaatkan kulit manggis sebagai pewarna karena warna merah agak keungu-unguan ini menurut kami memberikan nilai estetika tersendiri yang menarik untuk diteliti lebih lanjut lagi pengolahannya dengan penggunaan metode yang lebih kreatif dan inovatif. Dari segi warna kulit manggis telah diyakini kaya akan zat antioksidan yang kuat.
Kulit manggis (Garcinia mangostana L.)  ini mengandung senyawa xanton yang meliputi mangostin, mangostenol, mangostinon A, mangostenon B, trapezifolixanthone, tovophyllin B, alfamangostin, beta mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin, dan gartanin.Xanton dalam kulit manggis selain sebagai antioksidan ternyata juga mampu merawat beberapa jenis kanker seperti kanker hati, pencernaan, paru-paru serta ampuh mengatasi penyakit tuberkulosis (TBC), asma, leukemia, serta sebagai antiinflamasi dan antidiare. Tidak hanya itu kulit manggis juga dapat mengatasi jantung koroner dan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama bagi pengidap HIV/AIDS.
Ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) mempunyai aktivitas melawan sel kanker payudara, lever, dan leukemia. Juga biasa digunakan sebagai antihistamin, antiinflamasi, menekan sistem saraf pusat, dan penurun tekanan darah tinggi.
 Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan alternatif baru dalam segi pembuatannya serta menanamkan pemikiran kepada para pembaca mengenai betapa pentingnya kulit manggis (Garcinia mangostana L.) dari segi pengolahan serta khasiat yang terkandung didalamnya.  
C.                 PERUMUSAN MASALAH

Telah dikemukakan sebelumnya bahwa dalam pengolahannya kebanyakan kulit manggis (Garcinia mangostana L.)  sudah dimanfaatkan sebagai suplemen diet, antioksidan dan antikanker. Adapun masalah yang ingin kami angkat adalah pengolahan kulit manggis sebagai pewarna sirup dengan metode tradisional.

D.        TUJUAN PENELITIAN

            Tujuan penelitian yang akan kami lakukan yaitu melakukan penggunaan metode tradisional pada kulit manggis (Garcinia mangostana L.) dalam membuat pewarna sirup.

E.         LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang kami harapkan adalah keinginan untuk bisa menjadikan hasil makalah ini dianggap sebagai jurnal kimia nasional.
F.         KEGUNAAN
            1. Segi IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)
                Diperoleh informasi ilmiah mengenai kandungan yang terdapat di dalam
     kulit manggis (Garcinia mangostana L.).





 2. Segi Ekonomi
Menambah nilai ekonomi dari kulit manggis (Garcinia mangostana L.) yang tidak hanya sebagai suplemen, jus tetapi juga dapat digunakan sebagai pewarna sirup yang bervariasi.

G.        TINJAUAN PUSTAKA
            Khasiat xanton pada kulit manggis bukan hanya antioksidan, tapi juga antikanker. Ekstrak kulit manggis bersifat antiproliferasi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu, ekstrak ini juga bersifat apoptosis, dan penghancur sel kanker.
Xanton mampu merawat beberapa jenis kanker seperti kanker hati, pencernaan, paru-paru. Xanton dalam kulit manggis juga ampuh mengatasi penyakit tuberkulosis (TBC), asma, leukemia, serta sebagai antiinflamasi dan antidiare. Selain antikanker dan antioksidan, juga mujarab untuk mengatasi jantung koroner dan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama bagi pengidap HIV/AIDS. ( Berna Dr )
Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak kulit manggis mempunyai aktivitas melawan sel kanker payudara, lever, dan leukemia. Juga biasa digunakan sebagai antihistamin, antiinflamasi, menekan sistem saraf pusat, dan penurun tekanan darah tinggi. (portal.cbn) www.suaramedia.com
Hasil perhitungan secara ekonomi menunjukkan bahwa produk olahan manggis berupa sirup buah dan cocktail memiliki nilai profit yang lebih tinggi yakni sebesar 53,33% dan 35,56% dibandingkan dengan hasil penjualan buah manggis segar yang rata-rata di tingkat petani dijual seharga Rp. 1.800,-(harga di kebun untuk kualitas sedang). Baik produk olahan daging buah maupun kulit buah dari buah manggis, keduanya memiliki nilai tambah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan dijual dalam bentuk buah segar. Berdasarkan gambaran ini, produk olahan buah manggis memiliki prospektif ekonomi yang baik untuk dikembangkan dan perlu disosialisasikan lebih lanjut kepada petani.(Roni Kastaman 2007)

H.        GAMBARAN UMUM
            Pada saat ini, banyak masyarakat yang masih belum memanfaatkan kulit manggis secara maksimal. Masyarakat masih beranggapan bahwa kulit manggis tidak ada manfaatnya sehingga dibuang saja. Setelah kami mengetahui banyaknya permasalahan yang terjadi pada masyarakat tersebut maka kami dapat menyimpulkan bahwa apabila kami melakukan sosialisasi ini akan meminimalisir masalah di kalangan masyarakat sehingga menimbulkan antusianisme untuk mengetahui pengolahan kulit manggis sebagai bahan pewarna secara lebih mendalam.
           
H.        METODE PELAKSANAAN
           
1.      Pengumpulan Bahan
Bahan yang digunakan adalah kulit manggis (Garcinia mangostana L.) yang berasal dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Bahan pendukung lainnya merupakan bahan yang dijamin kualitasnya untuk pengolahan bahan tersebut.

2.      Penyiapan Bahan
Kulit manggis (Garcinia mangostana L.) tersebut akan kami telusuri terlebih dahulu lokasi yang merupakan sumber yang mengetahui lebih dalam mengenai kulit manggis ini dengan melakukan kerja sama terhadap pabrik buah manggis.

3.      Sosialisasi
Tahap ini merupakan tahap yang paling berpengaruh dalam mendukung penelitian tersebut dengan mengadakan sosialisasi terhadap masyarakat bahwa penelitian ini akan berdampak besar di kalangan masyarakat akibat dari khasiat kulit manggis yang beragam dan perlu diketahui cara pengolahan yang memudahkan di masyarakat.

4.      Tempat pelaksanaan
Pelaksanaan program ini khususnya dalam rangka melakukan sosialisasi terhadap masyarakat akan dilaksanakan di Kota Pontianak, di gedung Auditorium Universitas Tanjungpura. Pelaksanaan sosialisasi ini kami lakukan dengan mengundang 150 orang khususnya pada para PKK.

5.      Cara Kerja
a)      Siapkan sampel bahan buah manggis yang akan diambil bagian kulitnya saja
b)      Pisahkan kulit dari daging buahnya
c)      Buang getah yang terdapat pada kulit manggis dengan cara dikikis
d)     Iris kulit buah manggis tersebut secara vertikal masing-masing berukuran 0,5 cm ketebalannya
e)      Jemur irisan tipis kulit manggis tersebut di bawah terik sinar matahari hingga kering
f)       Kemudian hasil pengeringan tersebut digiling dengan alat penggilingan sampai halus membentuk serbuk



           
           
I.                   JADWAL KEGIATAN
tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
no
kegiatan
Pelaksanaan tahun 2011, bulan Oktober


6
7
8
9
10
11
12
1
Persiapan pelaksanaan







2
Pengumpulan data







3
Pengolahan data







4
Analisi data







5
Pelaporan Hasil








5.1 Laporan kemajuan








5.2 Penyusunan laporan akhir








5.3 Seminar draf laporan akhir








5.4 Penyampaian laporan akhir



































J.       RANCANGAN BIAYA

NO
URAIAN
VOL
SATUAN
DEBET
KREDIT
I

PENGELUARAN





1
Kertas A4
1 Rim
 Rp          35.000

 Rp                 35.000

2
Tinta printer
1 Kotak
 Rp          30.000

 Rp                 30.000

3
Amplop
1 Kotak
 Rp          20.000

 Rp                 20.000

4
Materai 6000
3 buah 


 Rp                  21000                 

 5
 Biaya Sosialisasi
 2 hari


Rp.            1300000 

B
PERLENGKAPAN





1
Baterai alkeline
4 Set
 Rp          10.000

 Rp                 40.000

2
Baterai ABC
4 Buah
 Rp            3.500

 Rp                 14.000

 3
 Spanduk
4x1 
Rp        . 26000 

Rp.              104000 

4
Penyewaan Gedung dan perlengkapannya
2 hari 
Rp.     2500000 

Rp.            5000000 

5
Biaya pengemasan Produk
150 orang 
Rp.        15000 

 Rp.              250000

 6
Alat dan bahan Observasi
1 set


Rp          1000000

 7
Penyewaan  tempat observasi
2 hari


 Rp             1500000                  






 Rp                 80.000





















TOTAL

Rp.           9699000
KEKURANGAN

Rp.             9699000