Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
Identitas
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran : Kimia
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/ Semester : X/I
Pokok Bahasan : Ikatan kimia
Sub Pokok Bahasan : Peranan Elektron pada Pembentukan Ikatan
Kimia
Alokasi waktu : 1 x 15 menit
Standar
Kompetensi
Memahami struktur Atom, sifat-sifat periodik unsure, dan
ikatan kimia
Kompetensi
Dasar
Membandingkan proses pembentukan ikatan ion,ikatan
kovalen,ikatan koordinasi dan ikatan logam serta hubungannyadengan sifat fisika
senyawa terbentuk..
Indikator
1.
Menjelaskan kecenderungan suatu unsur
untuk mencapai kestabilannya
2.
Menggambarkan susunan electron valensi
atom gas mulia(duplet dan octet) dan electron valensi bukan gas mulia(struktur
lewis)
Tujuan
Pembelajaran
1.
Peserta
didik dapat menjelaskan kecendrungan suatu unsur
mencapai kestabilannya
2.
Peserta didik dapat menyebutkan
3 contoh unsur gas mulia
3.
Peserta didik dapat menggambarkan 2 susunan elektron
valensi atom gas mulia(duplet dan oktet)dan electron valensi bukan gas mulia
Materi Ajar
1.
Teori oktet atau duplet
Konfigurasi elektron suatu atom akan
stabil apabila elektron terluarnya 2 (duplet) atau 8 (oktet), dengan cara
menerima atau melepaskan elektron (terjadi perpindahan elektron).
Hampir semua atom
membentuk ikatan dengan atom-atom lain. Tetapi ada 6 unsur lain yang tidak
bersifat demikian,yaitu unsure-unsur gas mulia yang terdiri dari: helium (2He),
neon (10Ne), argon (18Ar), krypton (36Kr),
xenon (54Xe), dan radon (86Rn). Unsur-unsur gas mulia
tidak membentuk ikatan dengan atom lain dank arena tidak reaktifnya maka sering
disebut gas inert. Gas mulia yang paling dikenal adalah helium,neon,dan
argon dengan struktur electron (disebut rumus titik electron lewis) sebagai
berikut.
Gambar 1. Struktur electron
helium,neon,dan argon.
Kecuali helium yang memiliki 2
elektron (duplet), semua gas mulia memiliki 8 elektron (octet) pada kulit
terluarnya. Susunan yang demikian menurut Kossel dan Lewis sangat stabil,
sehingga atom-atom gas mulia tidak menerima electron ataupun melepaskan
electron terluarnya. Hal inilah yang menyebabkan mengapa gas mulia sangat
stabil.
\
|
Lambang
Unsur
|
Jumlah electron pada kulit
|
Elektron Valensi
|
|
2He
|
K
L
M
N O
2
|
2
|
|
10Ne
|
2
8
|
8
|
|
18Ar
|
2
8 8
|
8
|
|
36Kr
|
2
8
18 8
|
8
|
|
54Xe
|
2
8
18
18 8
|
8
|
Atom-atom lain agar stabil berusaha
memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia. Kecenderungan ini bisa terjadi
dengan membentuk ikatan kimia antar atom yang satu dengan atom lainnya. Cara
untuk mencapai hal itu adalah:
a.
Melepasakn electron terluarnya sehingga terjadi ion positif (kation). Misalnya,
atom Na yang tidak stabil melepaskan satu electron valensinya menjadi ion
Na+ dengan konfigurasi electron seperti neon.
b.
Menerima tambahan electron dari atom lain sehingga terjadi ion negative
(anion).Misalnya atom Cl yang tidak stabil menerima tambahan satu elektron,
sehingga menjadi ion Cl- dengan konfigurasi elektron seperti argon.
c.
Menggunakan pasangan elektron secara bersama-sama oleh atom-atom yang
berikatan. Atom 17Cl (2. 8. 7) yang tidak stabil bisa menjadi stabil dengan
cara menggunakan bersama satu pasang elekltron dengan atom klor yang lain
sehingga terbentuk molekul fluor, F2. Dengan demikian masing-masing atom akan
memiliki konfigurasi elektron yang stabil seperti gas mulia argon (2. 8. 8).
Pembentukan molekul dengan cara ketiga ini disebut ikatan kovalen.
Model dan Metode Pembelajaran
1. Model : pembelajaran langsung
2. Metode pembelajaran : Ceramah, dan tanya
jawab
Kegiatan Belajar Mengajar
|
Kegiatan guru
|
Kegiatan siswa
|
metode
|
Karakter yang ingin dicapai
|
Waktu
|
|
·
Guru memberi salam
·
Guru menunjuk siswa untuk
memimpin doa
·
Guru memberikan Apersepsi
·
Menyampaikan tujuan pembelajaran
|
·
Siswa menjawab salam
·
Siswa berdoa sebelum memulai pelajaran
·
siswa mendengarkan dan menjawab apersepsi
·
siswa mendengarkan dan mencatat
|
Konstruktivis
Ceramah
|
Saling menghargai
Religius
Ingin tahu
|
1 menit
1 menit
2 menit
1 menit
|
|
Kegiatan Inti
a.
Eksplorasi
·
Guru
menggali kemampuan siswa
·
Guru
menjelaskan peranan electron pada pembentukan ikatan kimia
b.
Elaborasi
·
guru meminta siswa mengerjakan soal yang diberikan dengan cara
cabut undi
·
guru meminta siswa menjelaskan secara singkat jawaban dari soal yang telah dikerjakan
c.
Konfirmasi
·
Guru
memberikan tanggapan terhadap hasil kerja siswa.
·
Guru
memberikan penguatan
|
·
Siswa aktif
dalam pembelajaran
·
Siswa
mendengarkan, mencatat, dan bertanya jika ada yang kurang
·
Siswa maju
mengejakan soal yang diberikan
·
Siswa
bersangkutan menjelaskan jawaban dari soal yang telah dikerjakan
·
Siswa
mendengarkan, mencatat, dan bertanya jika ada yang kurang mengerti
·
Siswa
mendengarkan
|
Ceramah dan tanya jawab
Ceramah, tanya jawab
Ceramah
|
|
1 menit
3 menit
2 menit
1 menit
|
|
Kegiatan
penutup
·
Guru
memberikan umpan balik terhadap materi yang telah diajarkan dan memberi
kesimpulan
·
Guru
memberikan penugasan kepada siswa.
·
Guru
menutup pelajaran dan memberi salam penutup
|
·
Siswa aktif mendengarkan, menjawab
dan mencatat
·
Siswa mencatat tugas yang di berikan
·
Siswa membalas salam
|
Ceramah, tanya jawab
Ceramah
Ceramah
|
|
1 menit
1 menit
1 menit
|
Penilaian
Pembelajaran
A. kognitif
|
NO
|
Soal
|
Aspek
penilaian
|
Skor
|
|
1.
|
Sebutkan
dan jelaskan 2 perbedaan antara isotop, isoton dan isobar?
|
1.
Menyebutkan dan menjelaskan
2 perbedaan antara isotop, isoton dan
isobar.
|
10
|
|
2. Menyebutkan
dan menjelaskan 1 perbedaan isotop, isoton dan isobar
|
6
|
||
|
3. Menyebutkan
saja perbedaannya.
|
3
|
||
|
2.
|
Suatu
ion X+2 mengandung 18
elektron dan 20 neutron. Tentukan Nomor atom dan nomor massa dari unsure X?
|
a. Menghitung
jumlah electron
|
1
|
|
b. Menghitung
jumlah proton
|
1
|
||
|
c. Menghitung
nomo rmassa
|
1
|
||
|
d. Menghitung
nomor Atom
|
1
|
B. Afektif
Skala likert
|
No
|
pernyataan
|
skor
|
||||
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
||
|
1
|
Peserta didik hadir tepat waktu
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Peserta didik sering mengobrol di kelas
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Peserta didik mempehatikan seluruh pelajaran
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Peserta didik bertanya dan menjawab pertanyaan dengan
sopan
|
|
|
|
|
|
Sumber
Belajar
A. Sumber :
Wismono, jaka .2007 .Kimia dan kecakapan hidup. Jakarta: Ganeca.
B. Alat : spidol, papan tulis
Penilaian
A.
Jenis penilaian : Tes tulis dan penilaian proses (penilaian kepribadian)
B. Bentuk tes :
Essay
C.
Butir soal :
1.
Jelaskan peranan elektron valensi dalam pembentukan ikatan kimia!
2.
Apa yang dimaksud dengan teori octet?
3.
Dibawah ini, ion-ion manakah yang mempunyai konfigurasi elektron gas mulia?
a.
Fe3+, Co3+ dan Cr3+
b.
O2-, S2- dan P3-
C. Kunci Jawaban
1. Setiap atom memiliki kecenderungan untuk
mempunyai susunan elektron yang stabil seperti gas mulia, dengan cara
melepaskan elektron, menerima elektron atau menggunakan pasangan elektron
secara bersama-sama.
-sebuah atom akan cenderung
melepaskan elektron apabila ia memiliki elektron valensi 1,2 atau 3 elektron
dibandingkan konfigurasi elektron gas mulia terdekat. sebuah atom akan
cenderung menerima elektron apabila ia memiliki elektron valensi terluar 4,5,6
atau 7 elektron dibandingkan konfigurasi elektron gas mulia yang terdekat.-jika
suatu atom melepaskan elektron berarti atom tersebut memberikan elektron kepada
atom lain. Sebaliknya, jika suatu atom menangkap elektron berarti atom itu
menerima elektron dari atom lain. Jadi susunan elektron yang stabil dapat
dicapai dengan berikatan dengan atom lain.
2. Teori oktet adalah kecenderungan
atom-atom untuk memiliki delapan elektron di kulit terluar.
3. . konfigurasi elektron
26Fe3+ :
2 8 8 5
27Co3+ :
2 8 8 6
24Cr3+ : 2
8 8 3
b.
konfigurasi elektron
8O2- : 2 8
16S2- : 2
8 8
15P3- : 2
8 8
Ion-ion
yang mempunyai konfigurasi elektron gas mulia adalah bagian b yaitu O2-,
S2- dan P3
Pontianak, 11 Maret 2013
|
|||
|
|||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar